Socrates (469-399 BC) adalah seorang filosof Yunani. Ia dikenal luas memiliki kearifan dan kecerdasan luar biasa. Tak mengherankan jika banyak sekali pemuda pada masa itu ingin menimba ilmu darinya, entah tentang bisnis, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
Salah seorang pemuda diantaranya dijanjikan bertemu pada pagi hari di pantai. Sebelumnya pemuda tersebut sudah mengutarakan kepada Socrates tentang keinginannya untuk belajar tentang bagaimana meraih kesuksesan. Merekapun bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati.
Socrates langsung memerintah pemuda itu masuk ke laut sampai air laut menenggelamkan tubuh mereka sebatas leher. Tanpa memberi komando, tiba-tiba Socrates menenggelamkan kepala pemuda tersebut. Dengan sekuat tenaga pemuda itu berjuang agar kembali ke permukaan.
Setelah melihat pemuda itu hampir pingsan, Socrates baru mengangkatkan kepala pemuda itu. Begitu muncul di permukaan air, pemuda itu langsung menarik nafas kuat-kuat untuk mengisi paru-parunya dengan udara. Socrates lalu bertanya kepada pemuda itu, “Sewaktu di dalam air, apa yang paling kamu butuhkan?”
“Udara,” jawab pemuda itu singkat sambil terengah-engah.
“Itulah rahasia kesuksesan. Jika kamu ingin sukses, harus berjuang seperti kamu membutuhkan udara di dalam air. Kamu pasti sukses!” kata Socrates penuh makna sembari meninggalkan pemuda itu.
Pesan:
Sebetulnya diantara faktor-faktor terpenting untuk meraik kesuksesan adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu. Siapapun orangnya berpeluang menjadi orang sukses. Meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja memberikan sentuhan-sentuhan peluang menjadi lebih besar.
Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar. “Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan,” Victor Hugo. Salah satu contohnya adalah Tirto Utomo yang dulu ditertawakan karena menjual air mineral dalam kemasan.
Berkat kemauan keras dan perjuangannya, kini usahanya menggurita seiring dengan semakin populernya air mineral dalam kemasan.
Sukses sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri. Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh.
“Kekuatan seseorang bukan datang dari kapasitas fisiknya, tetapi dari kemauan yang sungguh-sungguh,” tegas Mahatma Gandhi.
sumber : Internet.
---oOo---
Sukses adalah Sebuah Pilihan
jangan pernah menganggap mimpi itu sebelah mata karna dengan mimpi tujuan hidup sudah terlihat. anda jangan percaya sama omongan orang lain dengan kata-kata negatif tentang mimpi, bahwa sanya mimpi itu motifasi hidup anda. bangunlah mimpi mu dengan pondasi yang kuat dan tak tergoyahkan jika anda benar-benar mau meraihnya.
Rabu, 27 Oktober 2010
Tak ada Menara yang di Bangun dalam SATU Malam
Suatu pagi yang cerah seorang petani berjalan melintasi perkebunan. Petani melihat banyak tanaman tetangganya telah tumbuh cukup tinggi. Lalu teringat bahwa tanamannya sendiri masih kecil pertumbuhannya. Agar tinggi tanamannya bisa menyamai milik tetangganya, sang petani menarik batang tanamannya ke atas satu demi satu hingga tampak lebih tinggi dari yang lain. Lega dan bangga petani tersebut melihat karyanya yang dianggap luar biasa. Tetapi keesokan harinya, bencana menghampiri sang petani, semua tanamannya layu dan mati.
Pada masa kini seringkali saya jumpai banyak orang dengan segala cara ingin melampaui hasil yang dicapai orang lain. Seorang pelajar karena ingin mendapat nilai tertinggi akhirnya menyontek dengan cara yang super canggih, seorang penjual ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan cara 'menipu' konsumen, seorang leader networker ingin mencapai posisi puncak dengan menyabotase jaringan temannya sendiri, seorang supervisor ingin dipromosikan dengan cara menfitnah atasannya sendiri, seorang ingin cepat dikenal dengan mencopy karya orang lain secara mentah-mentah, dan sebagainya. Salah jadi benar dan benar jadi salah.
Ketenaran, kekayaan, jabatan, penghargaan seringkali membuat orang lupa diri, serakah dan ujung-ujungnya menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya. Benarkah dengan cara seperti itu akan memperoleh sukses sejati yang penuh kebahagiaan?
Barang siapa menabur angin, ia akan menuai badai. Barang siapa menabur kejahatan, ia pun akan menerima hasil buruk yang berlipat ganda. Hukum alam bekerja secara netral. Jika anda ciptakan sebab yang baik, akibat baik yang berlipat ganda pun akan anda dapatkan.
Banyak bisnis pada masa kini menawarkan jalan pintas meraih kekayaan berlimpah. Di media-media, terutama internet, saya menerima banyak sekali iklan penawaran cara kaya dalam waktu singkat. Hampir setiap bulan, saya membaca penawaran dari berbagai bisnis Network Marketing, mereka menawarkan menjadi milyader hanya dalam hitungan bulan, bahkan dalam hitungan minggu. Kenyataannya yang sukses bisa dihitung dengan jari.
Benarkah ada Sukses Instan? Apakah benar-benar ada jalan pintas mencapai sukses ? Saya balik bertanya, apakah ada anak manusia yang bisa lahir sempurna dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan? Adakah menara kokoh yang bisa dibangun dalam satu malam? Jika jawabannya tidak ada, demikian juga kesuksesan tak ada yang instan.
Suatu pagi yang cerah seorang petani berjalan melintasi perkebunan. Petani melihat banyak tanaman tetangganya telah tumbuh cukup tinggi. Lalu teringat bahwa tanamannya sendiri masih kecil pertumbuhannya. Agar tinggi tanamannya bisa menyamai milik tetangganya, sang petani menarik batang tanamannya ke atas satu demi satu hingga tampak lebih tinggi dari yang lain. Lega dan bangga petani tersebut melihat karyanya yang dianggap luar biasa. Tetapi keesokan harinya, bencana menghampiri sang petani, semua tanamannya layu dan mati.
Pada masa kini seringkali saya jumpai banyak orang dengan segala cara ingin melampaui hasil yang dicapai orang lain. Seorang pelajar karena ingin mendapat nilai tertinggi akhirnya menyontek dengan cara yang super canggih, seorang penjual ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan cara 'menipu' konsumen, seorang leader networker ingin mencapai posisi puncak dengan menyabotase jaringan temannya sendiri, seorang supervisor ingin dipromosikan dengan cara menfitnah atasannya sendiri, seorang ingin cepat dikenal dengan mencopy karya orang lain secara mentah-mentah, dan sebagainya. Salah jadi benar dan benar jadi salah.
Ketenaran, kekayaan, jabatan, penghargaan seringkali membuat orang lupa diri, serakah dan ujung-ujungnya menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya. Benarkah dengan cara seperti itu akan memperoleh sukses sejati yang penuh kebahagiaan?
Barang siapa menabur angin, ia akan menuai badai. Barang siapa menabur kejahatan, ia pun akan menerima hasil buruk yang berlipat ganda. Hukum alam bekerja secara netral. Jika anda ciptakan sebab yang baik, akibat baik yang berlipat ganda pun akan anda dapatkan.
Banyak bisnis pada masa kini menawarkan jalan pintas meraih kekayaan berlimpah. Di media-media, terutama internet, saya menerima banyak sekali iklan penawaran cara kaya dalam waktu singkat. Hampir setiap bulan, saya membaca penawaran dari berbagai bisnis Network Marketing, mereka menawarkan menjadi milyader hanya dalam hitungan bulan, bahkan dalam hitungan minggu. Kenyataannya yang sukses bisa dihitung dengan jari.
Benarkah ada Sukses Instan? Apakah benar-benar ada jalan pintas mencapai sukses ? Saya balik bertanya, apakah ada anak manusia yang bisa lahir sempurna dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan? Adakah menara kokoh yang bisa dibangun dalam satu malam? Jika jawabannya tidak ada, demikian juga kesuksesan tak ada yang instan.
Alam semesta begitu sempurna dengan hukum-hukum alam yang begitu teratur. Segala sesuatu di alam ini mempunyai siklus dan waktu untuk tumbuh berkembang menjadi sempurna. Kalau anda benar – benar ingin mempraktekan rahasia sukses , pembelajaran yang paling mudah bisa anda dapatkan pada cara kerja seorang petani. Bagaimana seorang petani mulai dari mengolah lahan hingga panen raya, itulah konsep berpikir yang harus anda praktekkan. Ada lahan yang subur, bibit yang unggul, air, matahari, pupuk, perawatan secara konsisten, cuaca yang sesuai, musim yang sesuai dan lainnya. Jika semua itu serasi dan seimbang, maka akan terjadi panen raya. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan nyata, Jika semua faktor kesuksesan telah dijalankan secara benar, pasti kesuksesan Sejati akan anda peroleh.
sumber : Facebook group inspirasi
Pada masa kini seringkali saya jumpai banyak orang dengan segala cara ingin melampaui hasil yang dicapai orang lain. Seorang pelajar karena ingin mendapat nilai tertinggi akhirnya menyontek dengan cara yang super canggih, seorang penjual ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan cara 'menipu' konsumen, seorang leader networker ingin mencapai posisi puncak dengan menyabotase jaringan temannya sendiri, seorang supervisor ingin dipromosikan dengan cara menfitnah atasannya sendiri, seorang ingin cepat dikenal dengan mencopy karya orang lain secara mentah-mentah, dan sebagainya. Salah jadi benar dan benar jadi salah.
Ketenaran, kekayaan, jabatan, penghargaan seringkali membuat orang lupa diri, serakah dan ujung-ujungnya menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya. Benarkah dengan cara seperti itu akan memperoleh sukses sejati yang penuh kebahagiaan?
Barang siapa menabur angin, ia akan menuai badai. Barang siapa menabur kejahatan, ia pun akan menerima hasil buruk yang berlipat ganda. Hukum alam bekerja secara netral. Jika anda ciptakan sebab yang baik, akibat baik yang berlipat ganda pun akan anda dapatkan.
Banyak bisnis pada masa kini menawarkan jalan pintas meraih kekayaan berlimpah. Di media-media, terutama internet, saya menerima banyak sekali iklan penawaran cara kaya dalam waktu singkat. Hampir setiap bulan, saya membaca penawaran dari berbagai bisnis Network Marketing, mereka menawarkan menjadi milyader hanya dalam hitungan bulan, bahkan dalam hitungan minggu. Kenyataannya yang sukses bisa dihitung dengan jari.
Benarkah ada Sukses Instan? Apakah benar-benar ada jalan pintas mencapai sukses ? Saya balik bertanya, apakah ada anak manusia yang bisa lahir sempurna dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan? Adakah menara kokoh yang bisa dibangun dalam satu malam? Jika jawabannya tidak ada, demikian juga kesuksesan tak ada yang instan.
Suatu pagi yang cerah seorang petani berjalan melintasi perkebunan. Petani melihat banyak tanaman tetangganya telah tumbuh cukup tinggi. Lalu teringat bahwa tanamannya sendiri masih kecil pertumbuhannya. Agar tinggi tanamannya bisa menyamai milik tetangganya, sang petani menarik batang tanamannya ke atas satu demi satu hingga tampak lebih tinggi dari yang lain. Lega dan bangga petani tersebut melihat karyanya yang dianggap luar biasa. Tetapi keesokan harinya, bencana menghampiri sang petani, semua tanamannya layu dan mati.
Pada masa kini seringkali saya jumpai banyak orang dengan segala cara ingin melampaui hasil yang dicapai orang lain. Seorang pelajar karena ingin mendapat nilai tertinggi akhirnya menyontek dengan cara yang super canggih, seorang penjual ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan cara 'menipu' konsumen, seorang leader networker ingin mencapai posisi puncak dengan menyabotase jaringan temannya sendiri, seorang supervisor ingin dipromosikan dengan cara menfitnah atasannya sendiri, seorang ingin cepat dikenal dengan mencopy karya orang lain secara mentah-mentah, dan sebagainya. Salah jadi benar dan benar jadi salah.
Ketenaran, kekayaan, jabatan, penghargaan seringkali membuat orang lupa diri, serakah dan ujung-ujungnya menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya. Benarkah dengan cara seperti itu akan memperoleh sukses sejati yang penuh kebahagiaan?
Barang siapa menabur angin, ia akan menuai badai. Barang siapa menabur kejahatan, ia pun akan menerima hasil buruk yang berlipat ganda. Hukum alam bekerja secara netral. Jika anda ciptakan sebab yang baik, akibat baik yang berlipat ganda pun akan anda dapatkan.
Banyak bisnis pada masa kini menawarkan jalan pintas meraih kekayaan berlimpah. Di media-media, terutama internet, saya menerima banyak sekali iklan penawaran cara kaya dalam waktu singkat. Hampir setiap bulan, saya membaca penawaran dari berbagai bisnis Network Marketing, mereka menawarkan menjadi milyader hanya dalam hitungan bulan, bahkan dalam hitungan minggu. Kenyataannya yang sukses bisa dihitung dengan jari.
Benarkah ada Sukses Instan? Apakah benar-benar ada jalan pintas mencapai sukses ? Saya balik bertanya, apakah ada anak manusia yang bisa lahir sempurna dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan? Adakah menara kokoh yang bisa dibangun dalam satu malam? Jika jawabannya tidak ada, demikian juga kesuksesan tak ada yang instan.
Alam semesta begitu sempurna dengan hukum-hukum alam yang begitu teratur. Segala sesuatu di alam ini mempunyai siklus dan waktu untuk tumbuh berkembang menjadi sempurna. Kalau anda benar – benar ingin mempraktekan rahasia sukses , pembelajaran yang paling mudah bisa anda dapatkan pada cara kerja seorang petani. Bagaimana seorang petani mulai dari mengolah lahan hingga panen raya, itulah konsep berpikir yang harus anda praktekkan. Ada lahan yang subur, bibit yang unggul, air, matahari, pupuk, perawatan secara konsisten, cuaca yang sesuai, musim yang sesuai dan lainnya. Jika semua itu serasi dan seimbang, maka akan terjadi panen raya. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan nyata, Jika semua faktor kesuksesan telah dijalankan secara benar, pasti kesuksesan Sejati akan anda peroleh.
sumber : Facebook group inspirasi
Jumat, 06 Agustus 2010
Thomas Alva Edison dengan kecanggihannya
Thomas Alva Edison Pump
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg77xa6ZWFH6Js-i4GikWKbcKcster97m1tGXeG2BPVK2O9ovTbsURqbRDJWPPg8vxYBeS-RHqm8Vj4SpQXkQn-x4QUnntjsODNqlQDvh-VinDRQ6HR8oPNJ55aEhgLpGOzlR9KKYKLJQ/s200/thomas+alva+edsion.jpg)
Tahukah anda??Siapa tidak kenal Thomas Alva Edison, salah seorang penemu terbesar abad lalu. Dalam hidupnya ia mengantungi 3.000 paten penemuan ilmiah. Lelaki kelahiran Milan, Ohio, AS, 11 Februari 1847 ini tinggal di sebuah rumah besar dengan di kelilingi pagar besi. Para tamu yang akan masuk ke halaman rumahnya harus membuka pintu gerbang besi yang amat berat, dan kemudian menutupnya kembali sampai benar-benar tertutup.
Sebagai ilmuwan produktif yang banyak membuat penemuan baru, tentu ia banyak di kunjungi tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan laboratorium dengan 300 karyawan. Suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh kepada Edison, betapa ia harus menguras tenaga setiap kali membuka dan menutup gerbang rumah Edison.
Dengan mengedipkan ekor matanya, Edison lalu mengantarkan sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Disana terdapata alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengungkit besi, kerekan, dan pompa-pompa. Sang teman terheran-heran, apa maksud tuan rumah mangajaknya ke ruang tersebut.
"Engkau pasti tidak tahu," ujar Edison,"Setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, secara otomatis akan memompa satu galon air ke dalam bak penampungan air disini."Itulah kelebihan seorang Thomas Alva Edison. Benar kata Aristoteles, tidak pernah ada orang yang jenius tanpa diwarnai kesintingan.
Sebagai ilmuwan produktif yang banyak membuat penemuan baru, tentu ia banyak di kunjungi tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan laboratorium dengan 300 karyawan. Suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh kepada Edison, betapa ia harus menguras tenaga setiap kali membuka dan menutup gerbang rumah Edison.
Dengan mengedipkan ekor matanya, Edison lalu mengantarkan sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Disana terdapata alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengungkit besi, kerekan, dan pompa-pompa. Sang teman terheran-heran, apa maksud tuan rumah mangajaknya ke ruang tersebut.
"Engkau pasti tidak tahu," ujar Edison,"Setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, secara otomatis akan memompa satu galon air ke dalam bak penampungan air disini."Itulah kelebihan seorang Thomas Alva Edison. Benar kata Aristoteles, tidak pernah ada orang yang jenius tanpa diwarnai kesintingan.
UNTUK TERUS MEMIMPIN, TERUSLAH BELAJAR
SIKAP MAU DIAJAR:
UNTUK TERUS MEMIMPIN, TERUSLAH BELAJAR
Gerald Mc. Ginnis, Presiden merangkap Directur Utama Respironics, Inc.
SUKSES MENYAMAR SEBAGAI PENGEMBARA
Jika Anda melihat gambaran pria kecil dengan kumis kecil, membawa tongkat, dan mengenakan celana baggy, sepatu besar yang aneh, dan topi, Anda langsung tahu bahwa itu adalah Charlie Chaplin hanyalah Michael Jordan. Dan untuk mengukur siapa yang lebih hebat, kita harus menunggu tujuh puluh lima tahun lagi untuk mengetahui seberapa baiklah semua orang mengingat Michael.
Ketika Chaplin lahir, tak seorang pun pernah menyangka bahwa ia akan menjadi tenar. Dilahirkan dalam kemiskinan sebagai putera dari pemusik Inggris, ketika masih kecil ia menemukan dirinya di jalanan ketika Ibunya dimasukkan ke lembaga. Setelah bertahun-tahun di rumah penampungan serta yayasan yatim piatu, ia mulai bekerja dipanggung untuk menunjang hidupnya. Di usia tujuh belas tahun, ia sudah menjadi aktor kawakan. Pada tahun 1914, di pertengahan usia dua puluhan, ia bekerja pada Mack Sennett di Keystone studios di Hollywood, dengan upah 0 per minggu. Selama tahun pertama dari bisnis film itu, ia membuat tiga puluh lima film sebagai aktor, penulis, dan sutradara. Semua orang segera mengakui talentanya, dan popularitasnya pun meningkat. Setahun kemudian, ia mendapatkan upah $ 1,250 per minggu. Lalu pada tahun 1918, ia melakukan sesuatu yang belum pernah didengar orang sebelumnya. Ia menandatangani kontrak senilai juta yang pertama kalinya dalam industri hiburan. Ia sudah kaya; ia sudah terkenal; dan ia menjadi pembuat film paling berkuasa di dunia - diusia yang baru dua puluh sembilan tahun.
Chaplin sukses karena ia memiliki talenta besar dan dorongan yang luar biasa. Namun ciri-ciri itu didorong oleh sikap yang mau diajar. Ia terus berupaya untuk tumbuh, belajar, dan menyempurnakan aktingnya. Bahkan ketika ia sudah sangat populer serta mendapatkan bayaran tertinggi pun di dunia, ia tidak puas dengan status quo.
Chaplin menjelaskan hasratnya untuk memperbaiki diri kepada seorang pewawancara:
Jika sedang menonton salah satu film saya yang ditayangkan kepada hadirin, saya selalu memperhatikan apa yang tidak membuat mereka tertawa. Jika, umpamanya, beberapa hadirin tidak tertawa melihat acting yang saya maksudkan untuk melucu, saya langsung merobek-robek adegan tersebut dan berusaha menemukan apa yang keliru dengan gagasannya atau dalam pelaksanaannya. Jika saya mendengar tawa padahal suatu adegan tidak saya maksudkan untuk melucu, saya akan bertanya kepada diri sendiri, mengapa orang tertawa menyaksikannya.
Hasrat untuk tumbuh itu menjadikannya sukses secara ekonomi, dan membawa tingkat kesempurnaan yang tinggi pada segala yang dilakukannya. Di zaman itu, karya Chaplin diangap sebagai hiburan yang mengagumkan. Dengan berjalannya waktu, ia dikenal sebagai jenius komik. Hari ini, banyak filmnya dianggap sebagai mahakarya, dan ia dihargai sebagai salah seorang pembuat film terbesar sepanjang zaman. Penulis naskah film sekaligus kritikus film, James Agee menulis "Pantomim yang terbaik, emosi yang terdalam, serta persajakan yang paling kaya serta paling menggugah ada dalam karya Chaplin".
Seandainya Chaplin menggantikan sikap mau diajarnya itu dengan kepuasan diri yang sombong ketika ia sukses, namanya akan disejajarkan dengan Ford Sterling atau Ben Turpin, bintang film bisu yang sudah dilupakan orang. Namun Chaplin terus tumbuh dan belajar sebagai seorang aktor, sutradara, dan akhirnya eksekutif film. Ketika ia belajar dari pengalaman bahwa para pembuat film ditentukan nasibnya oleh studio serta distributor, ia mulai membentuk organisasinya sendiri, yaitu United Artists, bersama dengan Douglas Fairbank, Mary Pickford, atau D.W. Griffith. Perusahaan film ini masih beroperasi hingga sekarang.
MENGUNGKAPKANNYA
Para pemimpin menghadapi bahaya sikap berpuas diri dengan status quo. Toh jika seorang pemimpin sudah memiliki pengaruh serta mencapai tingkat kehormatan tertentu, untuk apa ia terus tumbuh? Jawabannya sederhana:
Pertumbuhan Anda menentukan siapa Anda sesungguhnya.
Siapa Anda sesungguhnya menentukan siapa yang akan tertarik kepada Anda.
Siapa yang tertarik kepada Anda menentukan sukses organisasi Anda.
Siapa yang tertarik kepada Anda menentukan sukses organisasi Anda.
Jika Anda ingin menumbuhkan organisasi Anda, Anda harus tetap mau diajar.
Inzinkan saya untuk memberi Anda lima panduan untuk membantu Anda mengembangkan serta mempertahankan sikap mau diajar:
- Obatilah Penyakit Tujuan AndaIronisnya, kurang sikap mau diajar sering kali berakar pada prestasi. Anda orang yang dengan keliru percaya bahwa jika mereka dapat mencapai suatu sasaran tertentu, mereka tidak perlu bertumbuh lagi. Itu bisa terjadi dengan hampir segalanya: meraih gelar, mencapai posisi yang diinginkan, mendapatkan penghargaan tertentu, atau mencapai sasaran keuangan.Namun para pemimpin yang efektif tidak mungkin berpikir seperti itu. Begitu mereka berhenti tumbuh, potensi mereka akan lenyap - termasuk potensi organisasinya. Ingatlah kata-kata Ray Kroc: "selama Anda tetap hijau, Anda akan tetap bertumbuh. Begitu Anda matang Anda akan mulai membusuk."
- Atasilah Sukses AndaSatu lagi ironi dari sikap mau diajar adalah bahwa sukses sering kali menghambatnya. Para pemimpin yang efektif tahu bahwa yang membantu mereka sampai ke sana takkan di sana. Jika Anda sudah sukses di masa lalu, hati-hatilah. Dan renungkanlah ini: jika yang Anda lakukan kemarin masih tampak hebat bagi Anda, hari ini Anda belum berbuat banyak.
- Jangan Ambil Jalan PintasTeman saya, Nancy Dorman, mengatakan, "Jarak terjauh antara dua titik adalah jalan pintas". Itu memang benar. Demi apa pun yang berharga dalam hidup ini, ada harga yang harus Anda bayar. Sementara Anda berhasrat tumbuh di suatu bidang tertentu, cari tahulah apa syaratnya, termasuk harganya, lalu bertekadlah untuk membayarnya.
- Tukarkanlah harga Diri AndaSikap mau diajar menuntut kita untuk mengakui bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan itu bisa membuat kita tampak payah. Selain itu, jika kita terus belajar, kita harus juga terus membuat kekeliruan-kekeliruan. Namun seperti yang dikatakan oleh penulis serta pengrajin yang ahli, yaitu Elbert Hubbard, "Kekeliruan terbesar yang dapat dibuat seseorang dalam hidupnya adalah terus menerus takut membuat kekeliruan". Anda tidak mungkin bangga dan mau diajar sekaligus.Emerson menulis, "Untuk segala yang Anda dapatkan, Anda akan kehilangan sesuatu". Untuk mendapatkan pertumbuhan, lupakanlah harga diri Anda.
- Jangan Pernah Membayar Kekeliruan yang Sama Dua kaliTeddy Rooselvelt menyatakan, "Ia yang tidak membuat kekeliruan, tidak akan membuat kemajuan". Itu benar. Namun pemimpin yang terus saja membuat kekeliruan yang sama juga tidak membuat kemajuan. Sebagai pemimpin yang mau diajar, Anda akan membuat kekeliruan. Lupakanlah kekeliruan-kekeliruan itu, namun ingatlah selalu pelajaran apa yang Anda peroleh darinya. Jika tidak, Anda akan membayarnya lebih dari sekali.
MERENUNGKANNYA
Ketika saya masih kecil di pedalaman Ohio, saya melihat tanda ini di sebuah toko "Jika Anda tidak suka panen yang Anda tuai, periksalah benih yang Anda tabur". Walaupun tanda itu adalah Iklan untuk benih, ada prinsip mengagumkan terkandung di dalamnya.
Panen seperti apakah yang Anda tuai? Apakah hidup serta kepemimpinan Anda tampaknya semakin baik setiap harinya, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun? Atau, apakah Anda terus saja berjuang hanya untuk mempertahankan diri? Jika Anda tidak berada di tempat yang Anda kehendaki sekarang ini, masalah Anda mungkin saja kurangnya sikap mau diajar. Kapankah terakhir kalinya Anda melakukan sesuatu untuk pertama kalinya? Kapankah terakhir kalinya Anda membuat diri anda rentan dengan mengerjakan sesuatu yang bukan bidang Anda? Amatilah sikap Anda terhadap pertumbuhan dan belajar selama beberapa hari atau beberapa minggu mendatang untuk melihat di mana posisi Anda.
MENERAPKANNYA
Untuk meningkatkan sikap mau diajar, lakukanlah yang berikut:
- Amatilah bagaimana reaksi Anda terhadap kekeliruan. Apakah Anda mengakui kekeliruan-kekeliruan Anda? Apakah Anda minta maaf sepantasnya? Atau apakah Anda bersikap membela diri? Amatilah diri sendiri. Dan mintalah pendapat seorang teman yang dapat dipercaya. Jika reaksi Anda buruk - atau tidak membuat kekeliruan sama sekali - Anda perlu memperbaiki sikap mau diajar.
- Cobalah sesuatu yang baru. Lakukanlah sesuatu yang berbeda hari ini, yang akan mengekstra-rentangkan Anda secara mental, emosional, atau fisik. Tantangan akan mengubah kita menjadi lebih baik. Jika Anda benar-benar ingin tumbuh, jadikanlah tantangan baru bagian dari kegiatan Anda sehari-hari.
- Belajarlah di bidang yang menjadi kekuatan Anda. Bacalah enam hingga dua belas buku setahunnya tentang kepemimpinan atau bidang spesialisasi Anda. Teruslah belajar di bidang di mana Anda sudah menjadi ahli agar Anda tidak menjadi tidak mau diajar.
MELATIHNYA SETIAP HARI
Setelah memenangkan kejuaraan dunianya yang ketiga, penunggang sapi, Tuff Hedeman, tidak mengadakan perayaan besar. Ia segera melanjutkan perjalanannya ke Denver utnuk memulai musim yang baru - dan seluruh prosesnya pun diulang lagi. Komentarnya: "Sapi itu takkan peduli apa yag saya lakukan minggu lalu." Entah Anda seorang pemula yang belum terbukti atau veteran yang sukses, jika Anda ingin menjadi juara besok, bersikaplah mau diajar hari ini.
Si Buruk Rupa Itu Bernama MLM!
.
Saya diundang oleh teman. Dia bilang, saya akan diperkenalkan dengan temannya yang pebisnis sukses. Katanya, dia sedang mencari mitra kerja untuk mengembangkan bisnisnya. Waktu saya tanya; bisnis apa-an? Dia mengatakan; lebih baik ketemu dengan ahlinya langsung. Dan kamipun sepakat untuk mengatur pertemuan disebuah hotel bintang 4, jam 7 malam. Karena saya percaya pada dia, maka saya berusaha bermacet-macet ria. Setelah saya bersusah payah seperti itu; eeh, ternyata yang dia bilang dipertemukan dengan bisnisman sukses itu cuma untuk mendengarkan presentasi MLM.
Paragraf diatas itu adalah sebuah petikan kekesalan dari seorang teman yang merasa tertipu oleh temannya sendiri. Dalam sebuah blog, ada artikel yang membahas keluhan senada. Ada ratusan komentar yang muncul untuk artikel itu. Tentu saja, pro dan kontra.
Dari mana citra buruk rupa itu muncul? Dari konsep MLM-nya kah? Dari kekeliruan pendekatan yang dilakukan oleh (sebagian) pelakunya kah? Atau dari sinisme dan sifat defensif sang penerima informasinya kah? Menarik untuk dicermati. Sebab, begitu banyak orang bersikap antipati ketika mendengar kata MLM. Sebuah percobaan kecil dengan menanyakan pendapat orang tentang bisnis MLM memberikan kesimpulan sementara bahwa; citra buruknya lebih dominan dibandingkan dengan ‘value’ sesunguhnya dari system itu. Padahal, dalam marketing; tentu saja ‘citra’ merupakan sesuatu yang teramat sangat penting.
Yang lebih menarik lagi adalah; hal itu masih terjadi setelah bertahun-tahun system ini diperkenalkan di Indonesia. Sewaktu saya masih kuliah belasan tahun lalu, MLM menjadi topik bahasan seru. Namun, hingga sekarang citra buruk itu tidak kunjung surut. Saya menjadi teringat suatu ketika guru mengaji dikampung mengatakan; Jika si A melakukan kebaikan kepada si B. Kemudian si B melakukan kebaikan yang sama kepada si C. Lalu si C melakukannya kepada si D. Dan seterusnya. Maka pahala dari rangkaian perbuatan baik itu Tuhan tebarkan hingga si A selalu mendapatkan bagiannya. Mungkin saja si A tidak mengenal si D. Tapi, ketika si D melakukan kebaikan yang diajarkannya; maka si A mendapatkan pahala. Bahkan sekalipun si A sudah meninggal, dia tetap mendapatkan pahala dari ilmu kebaikan yang diajarkannya.
Guru ngaji saya juga bilang; dalam ajaran kita, sebutir kebaikan yang dilakukan orang beriman kepada orang lain itu bagaikan sebutir benih padi. Dia akan tumbuh, lalu menghasilkan seuntai tangkai yang berisi cabang-cabang dimana setiap cabang untaian padi itu berisi cabang kecil-kecil. Dan setiap cabang kecil itu berisi cabang yang kecil-kecil lagi. Dan masing-masingnya berisi satu bulir padi.
Kepada seorang mahasiswi program study marketing saya menceritakan kembali kisah guru ngaji itu. Dan saya mengatakan kepadanya bahwa; “Konsep MLM itu menganut system pemberian pahala yang diajarkan Islam. Seseorang yang menabur benih kebaikan; akan menuai rangkaian kebaikan-kebaikan yang ditimbulkannya kemudian.”
Tahukah anda, mengapa saya berani mengatakan hal itu kepadanya? Karena dia adalah seorang pacar yang kemudian saya nikahi. Tetapi kepada anda, saya tidak berani mengatakan hal itu. Mengapa? Karena saya tidak mau mengambil resiko atas respon anda. Bisa saja anda mengatakan bahwa; ‘saya memanfaatkan dalil-dalil agama untuk menjustifikasi bisnis itu’. Anda juga bisa menganggap bahwa saya antek-anteknya MLM. Jadi, kepada orang lain selain istri saya; saya tidak akan mengait-ngaitkan konsep MLM dengan rangkaian pahala kebaikan yang diajarkan guru ngaji saya itu.
Tapi, marilah kita melihat beberapa hal.
Pertama, sudahkah kita bersikap proporsional? Kita perlu menanyakan kepada diri sendiri; apakah kita sebal kepada system MLM-nya, atau kepada cara orang-orang yang membawakannya kepada kita? Bukankah dalam kehidupan sehari-hari kita biasa mengatakan ‘oknum’ terhadap sebuah penyimpangan yang terjadi? Kata oknum, berguna bagi kita untuk membedakan apakah yang jelek itu ‘seseorang’ atau sekelompok orang, ataukah system alias lembaganya sendiri.
Kedua, sudahkah kita benar-benar memahami konsep MLM, atau sekedar pura-pura memahaminya? Mungkin sikap antipati kita itu sebenarnya ditimbulkan karena informasi yang kita terima kurang akurat. Atau karena cara-cara yang digunakan para pelaku MLM yang tidak tepat? Atau mungkin karena kita pernah ‘merasa’ ditipu; sehingga kita menutup diri dari kemungkinan memahami pengertian sesungguhnya tentang MLM.
Ketiga, jika anda seorang marketer tentu tahu bahwa dalam system penjualan biasa - yang bukan MLM – anda sering dipusingkan oleh apa yang disebut sebagai ‘barang buangan’. Barang-barang yang masuk ke teritory anda, dari teritory lain. Anda yang bekerja susah payah, tapi teman anda di kota lain yang mendapatkan salesnya karena barang buangan itu bocor ke teritory anda. Hey, tahukah anda bahwa; dalam MLM kemungkinan ‘permainan’ semacam itu sangat kecil? Jika anda sudah berhasil merekomendasikan seseorang menjadi member, maka tidak peduli dia membeli produknya dikota mana; anda tetap mendapatkan bonusnya.
Keempat, bisakah kita menemukan organisasi marketing yang terstruktur rapi dan sestematis? Teman saya berjualan baju muslim. Dia mengambil baju-baju itu dari Tanah Abang dengan keuntungan 30%. Kemudian, dia titipkan baju muslim itu ke Ibu-Ibu Arisan, dan memberi mereka keuntungan 20%. Si Ibu-ibu arisan mengambil sepuluh potong, lalu bilang kepada suami-suami mereka; “Pah, bilangin dong sama teman kamu supaya beli baju-baju ini untuk istrinya. Nanti Papah dapat untung 15%”. Para suami pergi kekantor, dan bilang pada Office Boy: “Dadang, kalau kamu mau menjualkan baju ini kepada karyawan disini, kamu akan mendapatkan keuntungan 10%”. Hal semacam itu lumrah terjadi disekitar kita, bukan? Menurut pendapat anda, apakah cara jualannya ‘bertingkat-tingkat’? Kayaknya sih begitu. Tapi belum sistematis, ya? Bagaimana jika mereka melakukannya dengan cara yang systematis sehingga hitung-hitungan bonusnya jelas, dan masing-masing dapat membawa baju dagangannya itu kepada teman-temannya yang lain?
Kelima, bisakah kita menemukan suatu system marketing yang memberikan keuntungan jangka panjang kepada konsumen atau pengguna produk setianya? Cobalah tengok barang-barang yang anda miliki. Anda membelinya. Lalu, Anda bilang pada tetangga; “Produk ini bagus, saya sudah pake tuh Jeng”; apakah anda mendapatkan imbalan dari perusahaan? Dalam MLM, setiap konsumen memiliki kesempatan untuk mendapatkan manfaat-manfaat lain, misalnya; perbedaan harga yang signifikan. Hak untuk menjual kembali kepada orang lain dengan selisih harga menarik. Dan untuk setiap tetangga yang ikut membeli produk itu atas rekomendasi anda; perusahaan bersedia memberi anda imbalan berupa pembagian keuntungan yang diperolehnya.
Jika kita tidak mau berbisnis, apakah kita perlu membenci MLM? Nggak, kan ya. Kita netral saja. E-eh, tunggu dulu; saya membutuhkan suatu produk tapi tidak ada di supermarket. Adanya hanya di MLM. Gimana dong? Mengapa pusing? Kita beli saja di MLM, tapi tidak usah jadi member. Sebab, MLM tidak melarang seseorang yang bukan anggota untuk membeli produknya. Dan MLM tidak memaksa konsumennya untuk menjadi tenaga marketing mereka. Mereka hanya memberi kesempatan kepada kita; KALAU-KALAU kita mau mendapatkan manfaat lain selain dari manfaat langsung dari produk yang kita beli. Jika tidak, ya tidak apa-apa. Jangan hanya karena produk itu dipasarkan secara MLM, meskipun anda membutuhkannya; anda batal membelinya.
Bagaimana jika kita ‘akhirnya’ tertarik untuk ikutan berbisnis? Lakukan saja. Tapi ingat; hindari melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang ‘ngerjain’ anda dengan presentasi yang tidak objektif. Jadilah marketer yang profesional dan proporsional.
Kita tidak perlu mencari-cari argumen untuk menentukan; mana yang lebih baik, diantara MLM dan sistem marketing biasa. Tidak terlalu bermanfaat. Lebih baik kita tempatkan diri pada porsinya masing-masing. Kita yang tidak suka MLM dan tidak mau berurusan sama sekali dengan apapun yang berbau MLM; cukup katakan, “maaf, saya tidak tertarik”. Kita yang hanya butuh produknya saja; tidak usah ragu untuk membeli. Beli saja. Dan, kita yang menjadi pelaku bisnis MLM; terus tingkatkan profesionalisme dalam bekerja. Dengan begitu, MLM yang saat ini masih dipandang sebagai seekor anak bebek buruk rupa itu akan cepat atau lambat tumbuh menjadi seekor angsa yang cantik jelita.
Catatan Kaki:
Orang-orang yang baik melakukan sesuatu dengan cara-cara yang baik. Dan orang-orang yang baik membuka diri untuk setiap kebaikan dengan menunjukkan sikap yang baik.
Buku Belajar Sukses Kepada Alam
Orang-orang yang baik melakukan sesuatu dengan cara-cara yang baik. Dan orang-orang yang baik membuka diri untuk setiap kebaikan dengan menunjukkan sikap yang baik.
Buku Belajar Sukses Kepada Alam
sumber : internet yahoo group
AGAR MIMPI MENJADI NYATA
Semua orang pasti memiliki impian atau cita-cita, saya yakin akan hal itu. Namun masalahnya, tidak semua orang berhasil mewujudkan impian atau cita-citanya tersebut, atau lebih tepatnya tidak berani (karena tekad kurang) untuk mewujudkan impian-impian terindah dalam hidupnya tersebut. Untuk selanjutnya, agar lebih singkat saya menyebut impian atau cita-cita dengan kata "mimpi" sehingga anda paham bahwa kata "mimpi" di artikel ini bukan berarti mimpi ketika kita sedang tidur.
Setiap individu yang berbeda pasti memiliki mimpi yang berbeda pula. Jika setiap manusia yang ada di bumi ini memiliki mimpi yang berbeda-beda maka bisa dibayangkan ada milyaran mimpi yang beterbangan di langit bumi ini. Dan setiap manusia pasti juga memiliki mimpi-mimpi indah masing-masing yang ingin terwujud atau diwujudkan ketika masa hidup di dunia ini masih berlangsung. Dengan adanya mimpi yang hendak kita raih akan membuat hidup kita punya arah, tujuan dan tantangan sehingga hidup ini terasa dinamis dan indah. Bagi orang yang tidak punya mimpi karena semua yang ada di dunia ini sudah ada di sekitarnya atau karena memang tidak bisa merangkai mimpi pasti akan merasa jenuh. Walaupun apa-apa dia miliki, tapi tidak ada sesuatu yang membuat hidupnya bergerak, ada dinamika dan nuansa yang berbeda.
Sekarang, pertanyaan saya: sudahkah anda memiliki mimpi?
Kalau sudah, sudahkan mimpi itu anda raih?
Kalau belum, beranikah anda mewujudkan mimpi itu menjadi nyata?
Kapan saat yang tepat? Jawab saya adalah sekarang!
Untuk selanjutnya, kita akan membahas bahwa mewujudkan mimpi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak juga sesulit menemukan formula yang tepat untuk membuat roket yang bisa mengantarkan manusia sampai ke bulan. Apa kunci rahasianya? Mengutip kata Paul Hanna, kuncinya adalah sikap dan keyakinan bahwa You Can Do It! (Anda Pasti Bisa!) atau bisa juga terangkum dalam kalimat berikut: You will see it when you believe it!.
sumber : http://www.facebook.com/notes/kumpulan-kisah-nyata-pemberi-inspirasi-dan-motivasi-hidup/agar-mimpi-menjadi-nyata/141239165905068
Nothing is Free
Telah disebutkan di atas bahwa untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Yang harus kita ketahui adalah semua itu butuh pengorbanan, seperti kata seorang sahabat saya, "Nothing is free!" Selalu ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu. Dan meskipun suatu saat kita mendapatkan sesuatu secara gratis maka pasti ada jasa atau kebaikan yang pernah kita lakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, jangan berharap mimpi anda akan menjadi nyata sementara anda hanya diam saja atau seperti mengharap durian runtuh.
Terwujudnya sebuah mimpi tergantung seberapa besar anda memimpikan impian anda dan hingga sejauh mana anda bisa mengedukasi alam bawah sadar bahwa anda benar-benar menghendaki impiah itu menjadi sebuah kenyataan. Saya biasanya mengedukasi alam bawah sadar dengan cara menceritakan impian-impian saya kepada orang lain; bisa kepada teman dekat, guru atau sahabat pembaca. Dengan begitu diharapkan ada flash back ke dalam diri saya (lebih tepatnya ke bagian alam bawah sadar atau unconscious mind) bahwa saya serius ingin mewujudkan mimpi itu, meskipun semua itu kembali tergantung kehendak Yang Maha Kuasa.
Di samping itu, bisa dipastikan bahwa selalu ada pengorbanan untuk mewujudkan sebuah impian. Satu mimpi dengan mimpi yang lain harga pengorbanannya juga berbeda. Yang jelas, selalu ada yang harus kita korbankan untuk meraih mimpi-mimpi itu. Pengorbanan yang dimaksud bisa berupa waktu, biaya, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain-lain.
Untuk mewujudkan mimpi yang berharga, beranikah anda keluar dari rutinitas harian anda yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan? Beranikah anda keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) anda untuk melakukan action-action nyata untuk mewujudkan mimpi anda?
Jadi, anda harus berani berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Saya juga sangat setuju dengan apa yang diungkapkan Paul Hanna dalam bukunya, Just Do It!, "Orang yang sukses biasanya memahami rasa sakit. Mereka sadar hal itu membawa dampak positif dan merupakan alat untuk mencapai keberhasilan. Mereka membiarkan penderitaan memasuki hidup mereka, karena mereka sadar bahwa kalau mereka berhasil mengatasinya maka rasa percaya diri mereka akan tumbuh. Dari sini, kemampuan mereka untuk menghadapi masa depan tertantang."
Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar penentu mimpi anda menjadi nyata adalah diri anda sendiri. Sejauh mana anda berani bermimpi dan berani mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan, meskipun harus menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan cobaan. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa setelah berusaha atau berikhtiar, kita harus menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT karena dialah Sang Penentu semua takdir hidup kita. Jadi, intinya kita harus berusaha semaksimal yang kita bisa dan menyerahkan hasilnya kepada Dia yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Itulah yang disebut tawakkal.
selamat mencoba danmerubahnya dari sekarang untuk mencapai impian anda, tidak akan ada yang berubah di tahun yang akan datang kalau anda tidak merubahnya dari sekarang.
anda bertemu saya sekarang dengan suasan yang biasa-biasa saja dan di kemudain hari entah itu 5-10 tahun yang akan datang akan biasa-biasa karna anda menganggap mimpi anda biasa-biasa saja.
semoga cepat sukses anda semua setelah membaca bloger ini. amin...
Setiap individu yang berbeda pasti memiliki mimpi yang berbeda pula. Jika setiap manusia yang ada di bumi ini memiliki mimpi yang berbeda-beda maka bisa dibayangkan ada milyaran mimpi yang beterbangan di langit bumi ini. Dan setiap manusia pasti juga memiliki mimpi-mimpi indah masing-masing yang ingin terwujud atau diwujudkan ketika masa hidup di dunia ini masih berlangsung. Dengan adanya mimpi yang hendak kita raih akan membuat hidup kita punya arah, tujuan dan tantangan sehingga hidup ini terasa dinamis dan indah. Bagi orang yang tidak punya mimpi karena semua yang ada di dunia ini sudah ada di sekitarnya atau karena memang tidak bisa merangkai mimpi pasti akan merasa jenuh. Walaupun apa-apa dia miliki, tapi tidak ada sesuatu yang membuat hidupnya bergerak, ada dinamika dan nuansa yang berbeda.
Sekarang, pertanyaan saya: sudahkah anda memiliki mimpi?
Kalau sudah, sudahkan mimpi itu anda raih?
Kalau belum, beranikah anda mewujudkan mimpi itu menjadi nyata?
Kapan saat yang tepat? Jawab saya adalah sekarang!
Untuk selanjutnya, kita akan membahas bahwa mewujudkan mimpi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak juga sesulit menemukan formula yang tepat untuk membuat roket yang bisa mengantarkan manusia sampai ke bulan. Apa kunci rahasianya? Mengutip kata Paul Hanna, kuncinya adalah sikap dan keyakinan bahwa You Can Do It! (Anda Pasti Bisa!) atau bisa juga terangkum dalam kalimat berikut: You will see it when you believe it!.
sumber : http://www.facebook.com/notes/kumpulan-kisah-nyata-pemberi-inspirasi-dan-motivasi-hidup/agar-mimpi-menjadi-nyata/141239165905068
Nothing is Free
Telah disebutkan di atas bahwa untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Yang harus kita ketahui adalah semua itu butuh pengorbanan, seperti kata seorang sahabat saya, "Nothing is free!" Selalu ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu. Dan meskipun suatu saat kita mendapatkan sesuatu secara gratis maka pasti ada jasa atau kebaikan yang pernah kita lakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, jangan berharap mimpi anda akan menjadi nyata sementara anda hanya diam saja atau seperti mengharap durian runtuh.
Terwujudnya sebuah mimpi tergantung seberapa besar anda memimpikan impian anda dan hingga sejauh mana anda bisa mengedukasi alam bawah sadar bahwa anda benar-benar menghendaki impiah itu menjadi sebuah kenyataan. Saya biasanya mengedukasi alam bawah sadar dengan cara menceritakan impian-impian saya kepada orang lain; bisa kepada teman dekat, guru atau sahabat pembaca. Dengan begitu diharapkan ada flash back ke dalam diri saya (lebih tepatnya ke bagian alam bawah sadar atau unconscious mind) bahwa saya serius ingin mewujudkan mimpi itu, meskipun semua itu kembali tergantung kehendak Yang Maha Kuasa.
Di samping itu, bisa dipastikan bahwa selalu ada pengorbanan untuk mewujudkan sebuah impian. Satu mimpi dengan mimpi yang lain harga pengorbanannya juga berbeda. Yang jelas, selalu ada yang harus kita korbankan untuk meraih mimpi-mimpi itu. Pengorbanan yang dimaksud bisa berupa waktu, biaya, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain-lain.
Untuk mewujudkan mimpi yang berharga, beranikah anda keluar dari rutinitas harian anda yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan? Beranikah anda keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) anda untuk melakukan action-action nyata untuk mewujudkan mimpi anda?
Jadi, anda harus berani berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Saya juga sangat setuju dengan apa yang diungkapkan Paul Hanna dalam bukunya, Just Do It!, "Orang yang sukses biasanya memahami rasa sakit. Mereka sadar hal itu membawa dampak positif dan merupakan alat untuk mencapai keberhasilan. Mereka membiarkan penderitaan memasuki hidup mereka, karena mereka sadar bahwa kalau mereka berhasil mengatasinya maka rasa percaya diri mereka akan tumbuh. Dari sini, kemampuan mereka untuk menghadapi masa depan tertantang."
Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar penentu mimpi anda menjadi nyata adalah diri anda sendiri. Sejauh mana anda berani bermimpi dan berani mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan, meskipun harus menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan cobaan. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa setelah berusaha atau berikhtiar, kita harus menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT karena dialah Sang Penentu semua takdir hidup kita. Jadi, intinya kita harus berusaha semaksimal yang kita bisa dan menyerahkan hasilnya kepada Dia yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Itulah yang disebut tawakkal.
selamat mencoba danmerubahnya dari sekarang untuk mencapai impian anda, tidak akan ada yang berubah di tahun yang akan datang kalau anda tidak merubahnya dari sekarang.
anda bertemu saya sekarang dengan suasan yang biasa-biasa saja dan di kemudain hari entah itu 5-10 tahun yang akan datang akan biasa-biasa karna anda menganggap mimpi anda biasa-biasa saja.
semoga cepat sukses anda semua setelah membaca bloger ini. amin...
Langganan:
Postingan (Atom)